MEMILIH PEMBORONG BANGUNAN YANG TEPAT
Bagi yang sudah
berpengalaman membangun rumah maupun renovasi rumah tentu tidak tergiur dengan
harga borongan murah, Namun bagi yang belum berpengalaman membangun rumah
berusaha mencari harga termurah jika perlu menekan harga
penawaran borongan pada level yang serendah rendahnya ,
namun pada
kenyataannya harga penawaran yang murah tidaklah menjamin para klien
mendapatkan hasil rumah tinggal yang memuaskan .
Kita sering mendengar
pengalaman para Klien yang mengelukan hasil dari suatu pekerjaan yang
diborongkan oleh pemborong /kontraktor, dengan hasil pekerjaan yang tidak rapi
, keadaan bangunan yang miring , acak acakan , berantakan dan
lain sebagainya . atau pekerjaan yang ditinggal kabur oleh pemborong/kontraktor
. serta masih banyak lagi pengalaman pengalaman pahit yang dialami para klien
pada saat membangun rumah.
Dari apa yang telah diutarakan tadi salah satunya disebabkan oleh harga borongan murah di bawahStandart upah tukang dan terkadang jauh lebih murah dibandingkan dengan ongkos kerja harian .
sehingga dalam pelaksanaan kerja seorang tukang sering kali dipercepat tempo kerja dengan mengabaikan segala proses proses dalam tahapan bangunan ,seperti mengurangi kapasitas kerjaan ataupun dengan cara menambah kecepatan kerjaan
Dalam Persaingan harga borongan yang murah atau bisa dikatakan terlalu murah padaharga borongan upah yang kemudian harga borongan tadi ditawar lagi oleh para Klien mendekati harga terendah,
terkadang menyebabkan para tukang memaksakan diri menerima nasib pekerjaan tersebut dari pada tidak mendapatkan order pekerjaan,
Walaupun para tukang tersebut menyadari bahwa pekerjaan tersebut akan mengalami kerugian .disatu sisi Klien merasa diuntungkan dengan tawaran harga yang murah tadi ,
Tapi Sebenarnya Justru sebaliknya para Klien sendirilah yang nantinya akan menanggung resiko kerugian tersebut .
seperti apa yang dijelaskan diatas harga murah belum tentu mendapatkan hasil yang baik , karena tukang bekerja bukan lagi berdasarkan pada suatu rencana kerja yang baik tapi bekerja pada tekanan waktu yang terlalu sempit dan tekanan biaya,
Sedangkan kapasitas kerja terlalu besar, dengan tidak seimbangnya antara nilai borongan dan kapasitas kerja ,juga jadwal pelaksanaan mulai awal pekerjaan, sampai dengan selesai pekerjaan tetap akan beresiko terhadap hasil dari suatu pekerjaan tersebut.
Dari apa yang telah diutarakan tadi salah satunya disebabkan oleh harga borongan murah di bawahStandart upah tukang dan terkadang jauh lebih murah dibandingkan dengan ongkos kerja harian .
sehingga dalam pelaksanaan kerja seorang tukang sering kali dipercepat tempo kerja dengan mengabaikan segala proses proses dalam tahapan bangunan ,seperti mengurangi kapasitas kerjaan ataupun dengan cara menambah kecepatan kerjaan
Dalam Persaingan harga borongan yang murah atau bisa dikatakan terlalu murah padaharga borongan upah yang kemudian harga borongan tadi ditawar lagi oleh para Klien mendekati harga terendah,
terkadang menyebabkan para tukang memaksakan diri menerima nasib pekerjaan tersebut dari pada tidak mendapatkan order pekerjaan,
Walaupun para tukang tersebut menyadari bahwa pekerjaan tersebut akan mengalami kerugian .disatu sisi Klien merasa diuntungkan dengan tawaran harga yang murah tadi ,
Tapi Sebenarnya Justru sebaliknya para Klien sendirilah yang nantinya akan menanggung resiko kerugian tersebut .
seperti apa yang dijelaskan diatas harga murah belum tentu mendapatkan hasil yang baik , karena tukang bekerja bukan lagi berdasarkan pada suatu rencana kerja yang baik tapi bekerja pada tekanan waktu yang terlalu sempit dan tekanan biaya,
Sedangkan kapasitas kerja terlalu besar, dengan tidak seimbangnya antara nilai borongan dan kapasitas kerja ,juga jadwal pelaksanaan mulai awal pekerjaan, sampai dengan selesai pekerjaan tetap akan beresiko terhadap hasil dari suatu pekerjaan tersebut.
Resiko sistem kerja borongan dengan
penawaran harga murah :
1. kurangnya rasa
bertanggung jawab terhadap pekerjaan,seperti hal pekerjaan yang
ditinggal lari oleh pekerja/tukang .
2. banyak hal yang
tidak bisa ditangani oleh tukang yang beresiko pada hasil
akhir kerja bangunan
seperti melesetnya dari
gambar dan hitungan rab , bangunan yang miring , campuran
adukan semen yang tidak rata, , pemborosan bahan material dlsbgnya
.
3.Tidak fokusnya pada pekerjaan , karena menumpuknya pekerjaan yang dibebankan pada tukang (kerja rangkap seorang tukang ) menghitung bahan material , membuat gambar , mengatur dan membayar upah pekerja , menghitung dan membeli bahan material , pengerjaan tehnik , belum lagi memikir kan kecukupan pembiayaan pengerjaan ,pengaruh cuaca , keselamatan para pekerja,keterlambatan bahan material dll.
Berikut saran kami
dalam menentukan sistem kerja borongan
1.persiapkan
perencanaan dengan matang ,
konsep gambar yang
jelas ,penghitungan rab, kesediaaan bahan material,dll serta jangan segan
mengkonsultasikan dengan para ahlinya , banyak alternatif konsultasi bangunan
dari yang gratis sampai dengan membayar hal ini sangat penting untuk
menghindari bongkar pasang pada saat pelaksanaan , yang akan mempengaruhi
penambahan ongkos pengerjaaan dan bahan material.
2. Ikuti standar harga
pada sistem borongan kerja yang berlaku ataupun harga nego yang sesuai
dengan pekerjaan
Hindarilah coba coba menawar dengan harga yang murah dan terlalu murah . dibawah harga standar yang berlaku , karena penghitungan ongkos pengerjaan bangunan kebanyakan telah disesuai dengan kemampuan pekerjaan tersebut dan tingkat kesejaterahan para tukang di daerah masing masing . kecuali tukang yang nekad menerima pekerjaan dengan harga yang murah . ataupun tukang tukang pendatang yang belum mengerti seluk beluk standar ekonomi masyrakat daerah tersebut .
3. Hindari berhubungan dengan calo bangunan
Hindarilah coba coba menawar dengan harga yang murah dan terlalu murah . dibawah harga standar yang berlaku , karena penghitungan ongkos pengerjaan bangunan kebanyakan telah disesuai dengan kemampuan pekerjaan tersebut dan tingkat kesejaterahan para tukang di daerah masing masing . kecuali tukang yang nekad menerima pekerjaan dengan harga yang murah . ataupun tukang tukang pendatang yang belum mengerti seluk beluk standar ekonomi masyrakat daerah tersebut .
3. Hindari berhubungan dengan calo bangunan
Saat ini banyak sekali
orang yang mengaku sebagai pemborong/Kontraktor/mandor bangunan, namun
sebenarnya tidak mengerti sama sekali tentang bangunan, mencari order pekerjaan
kemudian diborongkan lagi ke pemborong maupun mandor,
4. Persiapkan
dana anda
jika anda belum siap
dengan dana ,nanti dulu. ,ditunda sampai dana anda mencukupi . jangan paksakan
dana yang tidak mencukupi untuk membangun rumah , nanti bisa bikin repot
pekerja bangunan dan anda sendiri . siapapun pastilah mendambakan sebuah
rumah tinggal , karena pada saat sekarang untuk membangun sebuah
rumah tidak sedikit mengunakan dana .
5. Jangan mudah
menerima tawaran harga murah ,
baik itu
pekerjaan borongan atau pun harian , tukang yang profesional jarang
sekali menerima order pekerjaan tersebut , kecuali tukang yang asal asalan dan
asal jadi . dan tidak jarang pada sistem kerja borongan tukang , para
owner sering terjebak seorang tukang menerima order pekerjaan
tersebut dengan harga yang telah disepakati namun endingnya tukang tersebut
meminta tambahan ongkos pekerjaan pada saat pekerjaan tersebut sedang
berlangsung .
6. Dalam menetapkan
pelaksana kerja pada sistem kerja borongan pilih seorang Mandor bangunan,
yang berpengalaman
Usahakan mencari mandor yang benar benar mumpuni, dari segi perhitungan hingga pelaksanaan, karna banyak sekali orang yang mengaku sebagai mandor bangunan namun tidak mengerti seluk beluk tentang bangunan hanya mengandalkan tukang/pekerja. seharusnya mandor dalam tehniknya lebih mumpuni daripada tukangnya, pabila terjadi pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh tukangnya, mandor bangunan harus bisa turun tangan mengerjakan sendiri,
Usahakan mencari mandor yang benar benar mumpuni, dari segi perhitungan hingga pelaksanaan, karna banyak sekali orang yang mengaku sebagai mandor bangunan namun tidak mengerti seluk beluk tentang bangunan hanya mengandalkan tukang/pekerja. seharusnya mandor dalam tehniknya lebih mumpuni daripada tukangnya, pabila terjadi pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh tukangnya, mandor bangunan harus bisa turun tangan mengerjakan sendiri,
Dengan demikian , anda
!!! paling tidak dapat memperkecil resiko kerugian !!!
“SELAMAT MEMBANGUN
RUMAH”
CV.ESCODA JAYA
(031)71909425